Tiga hari telah bayangmu berlalu, pagi itu kau lambaikan tangan kananmu
Kau berikan sebuah kecupan padaku lalu kau pergi begitu saja
Aku duduk di motor membalas kecupanmu dan menyodorkan tangan kiriku
Sebelum kau lihat tangan kiriku, kau telah menampakkan rambutmu dan punggungmu
Aku mengingat itu mala mini, kau pakai jaket tipis milikku
Hitam warnanya, malam kemarin kau bilang pakai itu biar mengenangku
Ya, aku jawab begitu saja.
Aku pikir kepergianmu sementara itu tak begitu berarti bagiku
Tapi… malam ini malam ketiga kau telah di pulau jawa
Aku terus mengingatmu, aku tak mampu seperti bersamamu tertawa
Malam ini aku diam di kamarku dengan sebuah handphone
Dia tak berdering walau malam telah menyelimuti hari ini
Kemana dirimu? Aku bertanya terus dalam hatiku
Tak ada sebuah smsmu masuk ke handphone ku
Gangguan operator atau kau juga tak punya pulsa seperti aku disini?
Aku tak tahu, entah kau dimana malam ini
Siapa di sampingmu, siapa mengantarmu ke alam mimpi aku tak tahu
Ku pandangi sebuah helm, ia berkata “tak mungkin aku mengantarmu ketempat pacarmu”
Aku menggelengkan kepalaku. Aku tak yakin pada katanya
Tapi dia hanya sebuah helm yang aku beli di toko sewaktu aku masih SMA
Aku tak tahu mengapa perasaanku malam ini begitu takut
Bukan karena tak ada sms darimu, akupun tak tahu tapi aku mengingat langkah terahirmu bersamaku
Apa aku merindukanmu? Uhhh aku tak mengerti apa yang aku rasakan mala mini
Hanya ada banyanganmu di pikiran ini
Tak ku ingin mengambil handphone yang tak berdering
Tak ingin ku panggil Entong yang menggonggong di luar sana
Aku hanya ingin melihatmu di dekapanku
Malam ini untuk malam ini aku ingin bersamamu
Tiga hari telah aku tak melihatmu, ini malam yang tak berbintang aku ingin kau jadi sebuah bintang
Kau bintang yang bersinar menerangi rasa kalut dalam pikiranku malam ini
Berikan aku kecupanmu dari handphonemu malam ini
Aku inginkan itu malam ini di tepi ranjang yang tak berselimut
Aku telah tak berselimut, ranjang yang tak beselimut semuanya tak berselimut
Aku menanti kecupanmu malam ini tanpa selimut
Tanpa kasur dan bantal yang berselimut, aku menantikan kecupanmu
Disini, di kamar tanpa selimut menanti sebuah kecup darimu
oleh I Nyoman Alit Suwarbawa (INAS Klepon)
Singaraja, 21 Jan 2010
Singaraja, 21 Jan 2010
Ku persembahkan buat kekasihku Isa
0 komentar:
Posting Komentar