Gelap malam , sunyi ,sepi itu mengingatkan aku pada naungan mimpi yang tak terusik oleh waktu.
Kini mimpi itu telah melebur merasuk dan menyatu ke dalam relung jiwa ini.
Tak satupun suara yang mampu mengiringi jiwa-jiwa yang hilang.
Hanya nestapa yang mengintip dan mengusik dari matanya yang tajam dan bersinar itu.
Aku terasa berada dalam tempurung yang pengap tanpa udara.
Terasa ingin berontak dan berteriak.
Tapi aku tak sanggup melakukannya. Hanya satu kata sederhana yang terlintas dalam benakku “Hening"
oleh Cahya
0 komentar:
Posting Komentar